Ungkap Tiga Roh Gerakan Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak: Datanglah ke Ranting dan Cabang Muhamadiyah untuk Melihat Ruhul Ikhlas

Share

Mentari.or.id- Muhammadiyah di tahun ini memasuki usia 113 tahun. Keberhasilan Muhamadiyah melintas zaman disebabkan oleh karakteristik yang menjadi roh gerakan Muhammadiyah.

Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Pemuda Muhamamdiyah 2014-2018, mengungkapkan tiga roh yang menjiwai gerakan Muhammadiyah hingga mampu lahir, tumbuh, berkembang, dan maju selama ratusan tahun.

“Roh pertama gerakan Muhammadiyah adalah tajdid. Tajdid adalah roh untuk melakukan pembaruan. Muhammadiyah senantiasa melakukan perubahan dan senantiasa adaptif terhadap perkembangan zaman,” kata Dahnil.

Meskipun Muhammadiyah senantiasa adaptif terhadap perubahan, bukan berarti Muhammadiyah tercerabut dari akarnya. Pembaruan yang dilakukan Muhammadiyah tidak harus melepaskan diri dari nilai-nilai dasar utama.

Roh kedua yang menjiwai Muhammadiyah adalah roh jihad atau bersungguh. Beramal yang disertai kesungguhan menjadi dasar Muhamamdiyah menyelenggarakan sejahtera, rumah sakit, dan berbagai amal usaha lainnya.

“Roh ketiga yang menjadi jiwa Muhammadiyah adalah keikhlasan atau ruhul ikhlas. Warga Muhammadiyah itu memiliki keikhlasan luar biasa,” terang Dahnil.

Menurut Dahnil amal-amal usaha yang didiirikan oleh Ranting, Cabang, dan Daerah Muhammadiyah kepemilikannya adalah milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Bapak IBu, seluruh aset Amal Usaha Muhammadiyah berupa sekolah, rumah sakit, dan lainnya itu seluruh aset-asetnya secara resmi atas nama Muhammadiyah. Itu menunjukkan roh keikhlasan warga Muhammadiyah,” tegas Dahnil.

Dahnil menegaskan bahwa roh ikhlas itu yang harus senantiasa dijaga oleh pengurus Muhammadiyah. Tanpa adanya roh ikhlas, maka akan terjadi rebutan jabatan, perkelahian, dan konflik akan menjadi potensi merusak.

“Kalau Bapak dan Ibu ingin melihat potret ruhul ikhlas, maka datanglah ke Ranting dan Cabang Muhammadiyah. Mereka itu adalah orang yang tidak peduli jabatan, mereka hanya peduli bagaimana caranya beramal di Muhammadiyah,” tegas Dahnil.

Kontributor: Ahmad Syauqi Fuady

Loading

Admin

Salah satu rakyat biasa di negara Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *