Mentari.or.id- Bojonegoro, 7 Desember 2025. Pelaksanaan lomba olimpiade yang diselenggarakan oleh SR (Saryta Management) pada Minggu (7/12) di Gedung Serbaguna Bojonegoro berakhir dengan kekacauan hingga pembatalan total. Acara yang seharusnya menjadi ajang kompetisi tersebut justru berubah menjadi kericuhan dan perebutan hadiah, memicu kekecewaan mendalam di kalangan peserta, termasuk siswa-siswi dari MIM 12 Sumuragung.
Sejak pagi, suasana di lokasi acara dilaporkan tidak kondusif. Kurangnya koordinasi, ketidakjelasan jadwal, serta manajemen yang buruk dari pihak panitia membuat ratusan wali murid dan peserta dari berbagai lembaga melayangkan protes keras.
Sejumlah peserta, termasuk perwakilan dari MIM 12 Sumuragung, menyampaikan kekecewaan mendalam. Mereka mengaku telah mempersiapkan diri dengan matang, namun harus pulang tanpa sempat mengikuti rangkaian lomba.
“Kami sudah menunggu sejak pagi, tapi situasinya sangat kacau dan tidak ada kejelasan. Akhirnya acara diputuskan batal total,” ujar salah satu wali murid MIM 12 Sumuragung. Ia menilai panitia tidak siap mengelola acara berskala besar tersebut.
Puncak kericuhan terjadi ketika panitia gagal mengendalikan situasi, ditambah ketidakjelasan mengenai pertanggungjawaban hadiah. Laporan di lapangan menyebutkan bahwa medali dan piala yang seharusnya dibagikan kepada pemenang justru menjadi rebutan antarwali murid yang merasa dirugikan. Insiden ini menegaskan dugaan kegagalan total pihak penyelenggara.
Sejumlah saksi di lokasi menyatakan bahwa beberapa anggota panitia dari Saryta Management terlihat meninggalkan area Gedung Serbaguna saat kondisi mulai tidak terkendali.
Akibat kekacauan tersebut, panitia yang masih berada di lokasi akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian setempat untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait pembatalan acara dan dugaan kelalaian terhadap peserta. Hingga berita ini diterbitkan, acara telah dibubarkan sepenuhnya dan menyisakan kekecewaan mendalam bagi para peserta didik.
Kontributor: Irul





