Mentari.or.id- BOJONEGORO, 7 Desember 2025 – Di tengah kericuhan dan pembatalan mendadak kegiatan Olimpiade yang diselenggarakan oleh SR (Saryta Management) di Gedung Serbaguna Bojonegoro hari ini, muncul kisah menyentuh dari seorang peserta dan keluarganya. Azka Zaina, siswi kelas 3 MIM 12 Sumuragung, menjadi salah satu peserta yang harus pulang tanpa sempat mengikuti lomba yang telah ia persiapkan.
Azka berangkat sejak pukul 05.30 WIB bersama kakek dan neneknya. Mereka menempuh perjalanan dengan sepeda motor dan tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB demi mengikuti Olimpiade Matematika. Perjalanan itu merupakan bentuk dukungan penuh keluarga terhadap minat Azka dalam bidang Matematika.
Namun setibanya di Gedung Serbaguna, suasana yang ditemui jauh dari harapan. Bukannya memasuki ruang ujian, mereka justru mendapati kerumunan peserta dan wali murid, panitia yang tampak kewalahan, serta suasana yang tidak tertib.
“Kami sudah berangkat dari jam 5.30 agar tidak terlambat. Azka semangat sekali. Tapi setelah sampai, yang kami lihat hanya keributan. Piala dan medali pun terlihat tidak tertata,” ujar kakek Azka dengan raut kelelahan. “Kami bingung, ini mau lomba atau apa? Kasihan cucu saya yang sudah belajar keras.”
Kondisi yang tidak kondusif itu akhirnya membuat Azka dan keluarganya memutuskan untuk meninggalkan lokasi tanpa sempat mengikuti babak kompetisi.
Kisah Azka menjadi gambaran dari kekecewaan banyak peserta lain yang telah berupaya hadir dengan persiapan matang, namun harus pulang tanpa hasil akibat ketidakjelasan pelaksanaan kegiatan. Peristiwa ini meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa yang datang dengan penuh harapan untuk berkompetisi di Bojonegoro.
Kontributor: Irul





