Kebumen – Jambore Nasional (Jamnas) 1 Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) menjadi momentum bersejarah bagi gerakan pertanian berkemajuan. Acara yang dibuka langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua MPM PP Muhammadiyah, Ketua PWM Jawa Tengah, PDM Kebumen, serta dari unsur pemerintah hadir Wakil Menteri Pertanian, Bapak Sudaryono, Sekda Provinsi Jawa Tengah, dan Bupati Kebumen yang juga dikenal sebagai tokoh Aisyiyah.
Dalam sambutannya, Wamen Pertanian menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Muhammadiyah. “Setiap bidang yang digeluti Muhammadiyah selalu maju, hebat, dan terbaik. Mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, kini Muhammadiyah juga hadir di bidang pangan. InsyaAllah, dengan adanya Jamaah Tani Muhammadiyah, pertanian Indonesia akan lebih maju, hebat, dan kedaulatan pangan akan segera terwujud kembali,” tegasnya.
Momen istimewa terjadi ketika Prof. Haedar Nashir atas nama Persyarikatan Muhammadiyah menerima wakaf teknologi pertanian berupa bibit padi unggul. Beliau diberi kehormatan untuk memberikan nama, dan secara resmi bibit tersebut dinamakan “Padi Mentari”. Bibit unggul ini rencananya akan disebarluaskan ke seluruh anggota JATAM dan masyarakat petani Indonesia sebagai simbol kebangkitan pangan nasional.
Tak hanya itu, kehadiran pemerintah juga ditandai dengan hibah Alsintan (alat dan mesin pertanian) berupa pengolah lahan, mesin penanam padi, hingga drone penyemprot tanaman. Bantuan tersebut menjadi bukti nyata dukungan terhadap upaya Muhammadiyah dalam membangun ekosistem pertanian modern.
Dengan penerimaan Padi Mentari ini, Muhammadiyah meneguhkan langkahnya untuk tidak hanya mencerahkan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.