by Mentari.or.id-Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Bojonegoro menggelar In House Training. Kegiatan ini berlangsung dua hari Jum’at dan Sabtu, 5-6 Desember 2025. Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro. Bertemakan “Mendesain Sekolah Unggul” kegiatan ini diikuti 103 Peserta.
Kegiatan diawali dengan pembukaan, turut hadir Ketua PDM Bojonegoro, Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang membidangi Dikdasmen, Ketua dan Anggota Majelis Dikdasmen PNF PDM Bojonegoro.
Kegiatan diikuti oleh Kepala Sekolah SD dan MI Muhammadiyah, SMP dan MTs Muhammadiyah, SMA, MA dan SMK Muhammadiyah se-Bojonegoro. Serta Ketua SPMB setiap lembaga Muhammadiyah semua tingkatan se-Bojonegoro.
Sambutan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Bojonegoro Mustadjid menyampaikan, kami memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh kepala sekolah dan madrasah yang telah hadir serta memberikan perhatian besar terhadap undangan majelis.
Beliau juga mengungkapkan bahwa semangat perjuangan pendidikan K.H. Ahmad Dahlan adalah memerangi kebodohan. Oleh karena itu, ia berharap seluruh peserta dapat mengikuti IHT ini dengan sungguh-sungguh, penuh, tuntas, dan paripurna.
“Semoga apa yang dipelajari selama IHT ini menjadi bekal untuk membangun dan menguatkan sekolah maupun madrasah Muhammadiyah di tempat masing-masing,” ungkapnya.
Pesan Ketua PDM Bojonegoro
Senada dengan itu, Ketua PDM Bojonegoro Suwito mengatakan, In House Training merupakan wadah kita mempelajari hal baru secara serius termasuk kegiatan hari ini. Beliau juga mengungkapkan, bahwa peningkatan kualitas sekolah Muhammadiyah membutuhkan kerja nyata dan implementasi langsung dari hasil pelatihan. “Bapak Ibu dalam training ini tidak hanya mendapatkan pelatihan secara teoritis, tetapi juga akan menyusun konsep yang selanjutnya harus diaplikasikan di lembaga masing-masing,” tambahnya.
Penyampaian Materi
Dr. Mulyana penulis dan Motivator nasional menyampaikan, garis besar strategi membesarkan sekolah, mengajak peserta memahami faktor-faktor penting agar sekolah mampu tumbuh dan unggul di tengah persaingan.
Peserta diperkenalkan pada konsep diferensiasi sekolah, peningkatan kualitas akademik dan non-akademik, strategi pemasaran, serta pendekatan cerdas untuk menarik siswa baru.
Seluruh peserta nampak begitu serius menyimak paparan materi yang disampaikan. Saling bergantian peserta juga menanyakan hal-hal yang menjadi bahasan materi pada kegiatan tersebut.
Kontributor: Khoirun Nash
