Spirit Ramadhan, Mari Ciptakan Hati yang Memanusiakan Manusia
Momentum Ramadhan adalah momentum berbuat baik bagi umat muslim dalam memperoleh amalan-amalan di bulan yang Suci ini. Salah satunya adalah menciptakan hubungan baik kepada sesama manusia. Manusia sebagai makhluk sosial yang sudah barang tentu tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan dan memerlukan bantuan dari orang lain. Maka dari itu, pentingnya menanamkan sikap memanusiakan manusia agar setiap individu merasa dihargai dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Hal ini dirasa penting mengingat konsep memanusiakan manusia juga tertuang dalam Q.S An Nisa Ayat 36 yang artinya “Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, berbuatlah kebajikan kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, orang yang sedang dalam perjalanan dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”. Dari ayat tersebut mengingatkan kepada kita agar kita melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia.
Konsep sederhananya memanusiakan manusia ada 3 poin, yang pertama memiliki sifat empati yakni memiliki perasaan satu rasa, merasakan apa yang dirasakan orang lain. Memiliki sudut pandang yang penuh dengan rasa, merasakan melihat dan membayangkan diri sendiri jika ada pada orang lain. Dengan seperti itu, kita akan terbangun dan tertanam sifat empati pada diri kita, sehingga muncullah pikiran untuk selalu menjaga hubungan baik sesama manusia.
Yang kedua memiliki sifat toleransi yaitu memiliki sifat menghargai orang lain, menghormati serta tidak memaksakan kehendak kita terhadap orang lain. Dengan memiliki sifat toleransi maka sedikit banyak akan muncul perasaan agar tidak memaksakan kehendak kita dan lebih menghargai orang lain. Selain itu toleransi ini penting, agar tertanamlah pikiran tidak selalu merasa benar dan menganggap orang lain salah. Karena pada dasarnya benar bisa diartikan bagi mereka yang memiliki prespektif sama, begitupun juga sebaliknya. Maka dari itu pentingnya mengukuhkan sifat toleransi yang tinggi agar kita menghargai perbedaan.
Yang ketiga, memiliki sifat Apresiasi, ini penting karena akan memunculkan perasaan manusia merasa dihargai, memunculkan kepercayaan dan meningkatkan semangat. Terlepas apapun jabatan dan kedudukannya apresiasi ini berlaku kepada setiap manusia atas jerih payah apa yang dikerjakan. Apresiasi merupakan kebutuhan dasar manusia baik secara profesional ataupun pribadi. Banyak kita ketahui dalam lingkungan kerja, seseorang merasa tidak nyaman atau meninggalkan pekerjaan karena kurangnya penghargaan. Hal itu tepat karena pada kodratnya manusia butuh semangat, motivasi, dan apresiasi dari setiap usaha dan keterampilan yang sudah dilakukan. Poin yang lebih penting lagi, apresiasi akan membuat orang bahagia. Sehingga ketika seseorang merasa bahagia, dia akan melakukan hal yang lebih baik dari apa yang dia lakukan sebelumnya.
Sholikhul Anwarudin (Ketua PCPM Sumberrejo)